Fungsi dari tari tradisional antara lain :
• Sebagai sarana upacara adat
tari jenis ini sebagai sarana upacara banyak macamnya, seperti untuk upacara keagamaan atau upacara penting lainya. contohnya adalah tari pendet dari Bali yang digunakan saat upacara keagamaan, para penari membawa bokor yang berisi bunga sebagai sesaji untuk persembahan. Selain itu ada tari Gantar dari Kalimantan, disajikan saat upacara adat selamatan untuk Dewi Sri.
• Sebagai hiburan
tari jenis ini tujuannya untuk menghibur penonton, biasanya penonton yang ikut terhibur juga ikut menari karena lagunya enak dan mengasyikkan. Contoh tari hiburan adalah tari Tayub dari Jawa Tengah, ini adalah tari hiburan yang dipertunjukkan sehabis panen. Contoh lainnya ada juga tari Giring-Giring dari Kalimantan, tari Serampang Duabelas dari Sumatera dan tari Maengket.
• Sebagai media pendidikan
tari jenis ini mempunyai tujuan untuk mendidik anak agar bersikap dewasa dan terjaga dari pergaulan yang melanggar norma-norma.
• Sebagai seni pertunjukan
tari jenis ini dipentaskan atau dipertunjukkan dengan persiapan yang matang dari segi artistik, koreografi, interpretasi, konsepsional dan tema yang menarik. Tari pertunjukkan juga mempunyai peran untuk mengembangkan pariwisata daerah. Salah satu contohnya adalah Sendratari Ramayana yang dipertunjukkan untuk menarik para wisatawan yang datang ke Yogyakarta.
- Sebagai Penyaluran Terapi
tari jenis ini ditunjukkan untuk yang berkebutuhan khusus seperti penyandang cacat fisik. Penyalurannya dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
- Sarana pergaulan
tari jenis ini merupakan tari yang melibatkan beberapa orang. maka dari itu kegiatan itu bisa berfungsi sebagai sarana pergaulan.
- Sarana katarsis
katarsis artinya pembersihan jiwa. Seni tari ini sebagai sarana katarsis yang mudah dilaksanakan oleh orang-0rang yang mempunyai penghayatan seni mendalam seperti para seniman.
Perkembangan Tari Tradisional antara lain:
• Sekitar tahun 200 SM Indonesia sudah di datangi oleh negara-negara lain dan selama 350 tahun Indonesia di jajah oleh belanda.
• Maka dari itu, secara garis besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia khususnya tari tradisional sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar melalui kolonialisasi.
• Setiap tarian menceritakan kisah yang telah mereka alami.
• Terjadinya penciptaan tarian pada awalnya dilandasi oleh beberapa hal di antaranya
1) Terjadi pada acara adat atau ritual keagamaan.
2) Ritual Penyembuhan.
3) Pesta rakyat / panen yang melimpah.
4) Cerita cinta pada zaman terdahulu.
5) Permainan Rakyat.
• James R. Brandon (1967), salah seorang peneliti seni pertunjukan Asia Tenggara asal Eropa,membagi empat periode budaya di Asia Tenggara termasuk Indonesia yaitu:
1) Periode pra-sejarah sekitar 2500 tahun sebelum Masehi sampai 100 Masehi (M)
2) Periode sekitar 100 M sampai 1000 M masuknya kebudayaan India,
3) Periode sekitar 1300 M sampai 1750 pengaruh Islam masuk, dan
4) Periode sekitar 1750M sampai akhir Perang Dunia II.
• Pada masa dahulu Tarian juga tercipta dari beberapa tema pada masanya yaitu :
1) Tari Bercorak Hindu-Budha.
2) Tari bercorak Islam.
3) Tari Kraton / Kerajaan.
Pada masa sekarang banyak sanggar atau organisasi pencinta tari tradisional membuat gerakan kreasi dengan tema tarian yang sama, tidak menghilangkan cerita atau makna yang ada di tarian tersebut hanya saja untuk menarik penonton supaya terlihat menarik lagi dan lebih banyak kreasi yang terlihat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar